LAPORAN KULIAH
LAPANGAN
BOTANI
PHANEROGAMAE
diajukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Botani Phanerogamae, yang diampu oleh :
Siti
Nurkamilah, M.Pd.
Hari/ Tanggal
Penelitian : 20 Juli 2017
Kelas/ Semester : Kelas 2 B / Semester 4
Disusun oleh : Kelompok 1
15542030
15542032
15543012
15544006
15544009
15544012
|
Fitriani Dewi S.
Rika Padilah
Shopa Sopiatul Marwah
Teguh Imshan Karim
Atin Supartini
Reni Rosita
|
PENDIDIKAN
BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
STKIP GARUT
2017
KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan
puji dan syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Lapangan
Botani Phanerogamae ini.
Kami
menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya
maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan terbuka kami memohon kepada Dosen
Pembimbing dan pembaca agar memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami
dapat memperbaiki penyusunan Laporan Kuliah Lapangan Botani Phanerogamae ini.
Dan
tentunya kami mengharapkan semoga Laporan Kuliah Lapangan Botani Phanerogamae ini
dapat bermanfaat sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca
.
Garut, 21
Juli 2017
Penulis.
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Teori
Dasar
B. Waktu
dan Tempat Penelitian
C. Alat
dan Bahan
D. Cara
Kerja
E. Metode
Penelitian
BAB III PEMBAHASAN
1) TUGAS I
A.
Jeruk Garut dan
Jeruk Sieum
B. Kentang Industri dan Kentang Sayur
C.
Data Hasil Pengamatan
2) TUGAS II
A.
Liana
B.
Herba
D.
Perdu
E.
Semak
F.
Pohon
G.
Data Hasil Pengamatan
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Mahasiswa
merupakan aset bangsa yang perlu dibina dan dikembangkan. Sebagai generasi
muda, kelangsungan suatu bangsa untuk masa yang akan datang sangat tergantung
kepada mahasiswa yang ada saat ini. Selain aset bangsa, mahasiswa merupakan
aset milik lembaga yang membina nya. Mahasiswa akan menjadi penerus bangsa yang
akan menggantikan penerus terdahulu dalam segala bidang.
Pengamatan atau Obseravasi
merupakan salah satu cara mengembangkan mahasiswa Pendidikan Biologi di STKIP
Garut. Dalam meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang bagaimana cara
merancang, mengelola
dan melaksankan suatu pengamatan
yang praktiknya langsung di lingkungan sekitar.
Sebagai
salah satu kebutuhan dalam ruang lingkup pendidikan yang berhubungan erat
dengan kehidupan, menuntut mahasiswa untuk lebih memahami konsep yang sudah ada
melalui Observasi sebelum terjun
langsung dalam dunia pendidikan yang sebenarnya.
Berdasarkan
pemikiran diatas serta merupakan rangkaian program mata kuliah untuk membantu
mahasiswa dalam pengalaman nyata di lingkungan, Pendidikan Biologi STKIP Garut
bermaksud menyelenggarakan Kuliah Lapangan pada Mata Kuliah Botani Phanerogame
dengan tema “Kenali
Keanekaragaman Hayati Bumi Kita Dengan Menjaga Konservasi Lingkungannya”.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan
masalahnya diantaranya, yaitu:
1)
Bagaimana
Sejarah Tanaman Jeruk Garut dan Kentang?
2)
Bagaimana
Morfologi Tanaman Jeruk Garut dan Kentang?
3)
Bagaimana
Budidaya tanaman Jeruk Garut dan Kentang?
4)
Bagaimana
identifikasi dari Tanaman Botani Phanerogame yang berada disekitar Taman
Tenologi Pertanian Cikajang berdasarkan Habitusnya?
C.
Tujuan
Penelitian
ini dilakukan dengan tujuan;
1)
Untuk mengetahui
tumbuhan khas Garut yang berada di Taman Teknologi Pertanian (TTP).
2)
Untuk
mengidentifikasi berbagai jenis tanaman yang berada di Taman Teknologi
Pertanian (TTP) berdasarkan habitus.
D.
Manfaat
Manfaatnya diantaranya,
yaitu:
1)
Menambah pengetahuan mengenai tanaman khas Garut.
2)
Menambah pengetahuan mengenai tanaman yang termasuk Botani Phanerogamae
yang berada di Taman Teknologi Pertanian Cikajang.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Dasar Teori
Magnoliophyta atau
angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan
generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri
atas kelopak (kaliks) dan mahkota (korolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan
dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina
berupa putik (pistilum) . putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah
(karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya
terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu . biji terdapat di
dalam ovarium.
Divisio magnoliophyta
terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida
(monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang
lebih 165.000 species sedangkan liliopsida mempunyai 19 ordo , 65 familia,
kurang lebih 50.000 species.
Catatan fosil
memperlihatkan bahwa angiospermae diperkirakan muncul pada awal periode
cretaceus (kurang lebih 130 juta tahun yang lalu). Angiospermae yang hidup pada
periode itu di perkirakan mempunyai polen tipe monosculat dan daun berukuran
kecil dan sederhana dengan venasi kurang lebih menjala. Ciri polen dan daun
yang seperti itu merupakan ciri salah satu subkelas angiospermae, yaitu
magnoliidae.
Kelas magnoliopsida
(dicotilodenae) terdiri atas tumbuhan berkayu dan herba adanya kambium membuat
anggota – anggota kelas magnoliiopsida mengalami mengalami pertumbuhan sekunder
pada batang dan akarnya. Pembuluh yang teratur dan tersusun melingkar . daun
dengan venasi menjala berbentuk penninervis, daun pada umumnya mempunyai
tangkai dan helain daun yang melebar . bunga pada umumnya kelipatan 5 atau 4,
dan jarang kelipatanya 3 . embrio biji mempunyai 2 kotiledon, jarang hanya 1 ,3
dan 4 kotiledon Kelas magnoliopsida terdiri atas 6 sub kelas, yaitu :
Magnoliidae, Hamamelidae, Caryophillidae, Rosidae , Asteriade.
Subkelas magnoliidae
memiliki karasteristik yang sangat beragam . misalnya habitusnya mulai dari
pohon sampai herba. Perhiasan bunga ada yang berupa perigonium, ada yang bisa
dibedakan antara kaliks dan korolla, ada juga yang tidak mempunyai perhiasan
bunga , begitu juga pada karasteristika yang lain akan tetapi sub kelas
magnoliidae ini mempunyai beberapa karasteristika yang menunjukan keprimitan
yang umum polennya termasuk uniaperture, gynoecium apokarpnya dan berstamen
banyak dalam rangkaian sentripetal . Subkelas magnoliidae terdiri atas 8 ordo
dan jumlah anggotanya kurang lebih 12.000 species.
Kedelapan ordo tersebut
adalah Magnoliales , Laurales Piperales, Aristolochiales, Illaciales,
Nymphales, Ranunculales dan Papverales, namun tidak semua ordo subkelas
magnoliidae dibahas dalam paraktikum ini tetapi hanya 4 ordo yaitu ordo
magnoliales yang di wakili familia magnoliaceae dan annonaceae, ordo piperales
di wakili oleh familia piperaceae, ordo laurales di wakili oleh familia
laraceae dan ordo nymphales di wakili oleh familia nymphaceae.
Familia magnoliaceae
merupakan tumbuhan yang berupa pohon atau semak, daunnya rontok pada musim gugur
atau bersifat tetap berseling tunggal, stipula besar menutup kuncup terminal,
tetapi seringkali membentuk struktur okrea. Bunga besar dan mencolok,
bersimetri banyak , sempurna dan hipogen, diserbuki oleh serangga ,
periantiumnya bebas dan tidak selalu terdeferensiasi , sepal biasanya enam
sampai tak terhingga , stamen banyak dengan filamen yang jelas dan tersusun
spiralis pada dasar bunga yang memanjang seperti tugu, pistilum tunggal
mewakili masing-masing karpel dan tersusun spiralis pada dasar bunga, lokulus 1
ovulum 1-5 dan terletak pada parietalis dari plasenta, ovarium superior, stilus
1, stigma terminalis . buahnya berupa folikel, biji biasanya besar menggantung
pada suatu funikulus yang memanjang embrio dengan suspensor yang jelas,
endospermnya mengandung minyak.
Familia annonaceae
merupakan tumbuahn yang berupa semak, pohon atau liana. Daun berseling
bagian-bagian bunga berkelipatan 3, sepal dalam satu lingkaran, petal dalam 2
lingkaran , lingkaran dalam biasanya mereduksi, stamen berjumlah banyak
biasanya lebar dan pendek tersusun secara spiralis , karpelnya beberapa sampai
banyak , bebas . buah biasanya terdiri dari sekelompok karpel kering atau
berdaging yang melekat pada suatu dasar bunga, biji dengan beberapa embrio
kecil dan endosperm yang besar.
Familia piperaceae
berupa tumbuhan herba atau semak, tegak atau memanjat . daunnya biasanya
berseling, bunga kecil, biseksual atau uniseksual dalam spika berdaging yang
padat, tampa periantium, stamen 2 atau 6, ovarium superior, satu lokulus, satu
ovulum, stigma 1 sampai 5, pendek , buah berupa buah drupa atau buah kering,
biji mengandung endosperm dan perisperm.
Famili lauraceae berupa
tumbuhan pohon, perdu (kecuali cassytha, herba, aromatis (minyak, kayu),
daunnya tunggal, tersebar tanpa stipula (cassytha, tereduksi pembungaannya
dapat berupa panikula, racemes, spika, umbella, adanya hypantium, ovarium
superus, 1 karpel,1 ruang 1 ovul, buahnya berupa bacca / drupa, biji tanpa
endosperm.
B.
Waktu dan Tempat Penelitian
Kegiatan Kuliah
Lapangan ini insyaAllah dilaksanakan :
Hari/Tanggal : Kamis 20 Juli 2017
Waktu
: 07.00 WIB s/d
Selesai
Tempat : Taman Teknologi Pertanian Cikajang
C.
Alat dan Bahan
Alat yang
digunakan :
1)
ATK
2)
Papan
3)
Plastic
4)
Kamera
5)
Cutter
6)
Buku referensi
7)
LKM
Bahan yang digunakan adalah Tanaman disekitar Tanam
Teknologi Pertanian Cikajang.
D.
Cara Kerja
1) Mempersiapkan
alat alat yang di butuhkan untuk mengidentifikasi tanaman yang ada di sekitar
TTP (taman teknologi pertanian) cikajang
garut.
2) Menentukan
lokasi yang akan digunakan untuk mengidentifikasi.
3) Menentukan
nama daerah terlebih dahulu pada species yang di temukan.
4) Memisahkan
jenis tanaman berdasarkan habitusnya dan tentukan terdapat percabangan batang
atau tidak.
5) Mengidentifikasi
ciri morfologi daun pada species yang di temukan, berdasarkan jenis daun,
bentuk daun, pertulangan daun, pinggir daun dan filotaksisnya.
6) Mengamati
jenis bunga dari species yang di amati, kemudian menentukan jenis karangan
bunganya, keadaan kelopak, tipe mahkota, tipe putik, tipe benang sari, dan tipe
ovariumnya serta menentukan monoecus/dioecus.
7) Mengamati
jenis jenis buahnya dan menentukan tipe buahnya.
8) Mengklasifikasikan
jenis species yang di temukan berdasarkan ciri morfologi yang telah di amati.
9) Memotong
species yang belum di ketahui jenisnya dengan cutter, untuk di identifikasi
lebih lanjut, setelah itu masukan kedalam kantung plastik dan beri label.
E.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan
dalam kuliah lapangan ini adalah dengan sistem rotasi (tersebar/ penyebaran).
Sistem rotasi merupakan sistem dimana dalam pelaksanaan kuliah lapangan ini
setiap kelompok akan memiliki tempat atau area sendiri-sendiri dalam penelitian
mengenai tanaman Botani Phanerogamae sesuai habistus.
BAB III
PEMBAHASAN
1.
TUGAS I
A.
Jeruk Garut dan Jeruk Siem
a)
Sejarah tanaman
1)
Jeruk Garut(Citrus
nobilis Lour)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub
Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae (suku
jeruk-jerukan)
Genus : Citrus
Spesies : Citrus nobilis Lour
Letusan Gunung Galunggung di Tasikmalaya tahun 1982
berdampak terhadap tanaman jeruk garut, dan menyebarkan virus CCPD yang
mengakibatkan tanaman asli dari kota intan itu sempat sulit ditemukan karena
rusak diterpa abu Gunung Galunggung dan virus yang tersebar.
Setelah meletusnya Gunung Galunggung, jeruk garut banyak yang tak berbuah. Jeruk
garut pun sempat sulit ditemukan. Bahkan hingga kini jeruk garut yang asli sudah sulit ditemukan.
Kebanyakan petani saat ini menanam jeruk keprok garut dan jeruk siem. Hanya
saja, petani mengeluhkan jeruk garut yang mudah terserang hama. Jika tak
diserang hama, dari satu pohon jeruk bisa menghasilkan sampai satu kuintal.
Namun karena sangat mudah terserang, hanya bisa dipanen 25 kilo.
Bibit dari buah jeruk Garut yang ada di TTP Garut
sekarang berasal dari Malang yang dibentuk dari varietas baru. Di Inggris jeruk
garut ini di kenal dengan nama King orange atau tangerine orange, sedangkan di
Pilipina adalah Dalanghita, dan di Cina adalah Gan atau chen pi.
2)
Jeruk Siam (Citrus
reticulata)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub
Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus reticulata
Jeruk siam merupakan bagian kecil dari sekian banyak
spesies jeruk yang sudah dikenal dan dibudiayakan secara luas. Jeruk siam merupakan
anggota dari kelompok jeruk keprok yang memiliki nama ilmiah Citrus nobilis.
Memiliki nama jeruk siam karena jeruk ini berasal dari Siam (Thailand). Di
Thailand, jeruk siam diberi nama Som Kin Wan. Sampai saat ini, belum ada data
resmi mengenai kapan dan di mana jeruk siam pertama kali di datangkan di
Indonesia.
Pada
dasarnya jeruk siam mepunyai satu nenek moyang yang berasal dari Siam
(Muangthai). Orang Siam menyebut jenis jeruk ini dengan nama som kin wan.
Mungkin karena lidah orang Indonesia sulit untuk menyebutkan nama tersebut
sehingga terbiasa menyebutnya dengan nama Siam. Kelatahan ini terus berlanjut
sampai sekarang. Jeruk siam di Indonesia mempunyai banyak jenis tergantung dari
daerah asalnya sepertiyang ada di Taman Tenknologi Pertanian di Cikandang yaitu
jeruk siam Garut,
a)
Morfologi
1)
Jeruk Garut
Memiliki anak daun (sayap) pada daun, bentuk daun
memanjang (oblongus), dan ukurannya lebih besar. Jeruk Garut ini biasanya akan
berbuah pada tahun ke 4. Tinggi tanaman sekitar 3,5 sampai 4 m. Bentuk tajuk
kerucut terbalik dengan lebar 2,5 m. Bentuk batang bulat berlekuk tidak berduri
dan berwarna cokelat. Tanaman jeruk keprok Garut memiliki bentuk daun lonjong
bergelombang dan tepi bergerigi. Daun bagian atas berwarna hijau tua dan daun
bagian bawah berwarna hijau muda mengkilat. Lebar daun 3,5 – 5 cm dan panjang
daun 8 – 11 cm.
Buah berbentuk bulat agak gepeng, bagian ujung
menjorok ke dalam, dan bagian pangkal terdapat puting. Tebal kulit buah 3 – 5
mm, berpori-pori nyata serta berwarna hijau saat buah muda dan berwarna hijau
kekuningan saat buah matang. Sementara itu, daging buah berwarna kuning atau
orange dengan aroma buah harum khas keprok garut dan rasa yang manis segar. Menurut AAK (1994) dinding kulit buah jeruk
yang mempunyai pori-pori terdapat kelenjar yang berisi peticin. Kadar peticin
paling tinggi terdapat pada jeruk Garut, yakni 3% – 3,5%. Peticin umumnya
sering dipakai untuk penderita penyakit gula.
b)
Jeruk Siam
Pada umumnya batang pohon jeruk siam yang
dibudidayakan secara komersial mempunyai tinggi antara 2.5-3.0 m. Jeruk siam
ini biasanya akan berbuah pada tahun ke 2. Kebanyakan varietas jeruk siam
memiliki bentuk dan ukuran daun yang bisa di bedakan dari jenis jeruk lainnya.
Bentuk daunnya oval dan berukuran sedikit lebih kecil dari jeruk keprok Garut.
Ujung daunnya agak terbelah, sedangkan bagian pangkalnya meruncing. Urat
daunnya menyebar sekitar 0,1 cm dari tepi daun. Antara batang dengan daun
dihubungkan oleh tangkai daun dengan panjang sekitar 1.3 cm. Ukuran bunga kecil
dan mungil dengan warna putih segar seperti bunga melati. Bentuk buahnya bulat
dengan ukuran idealnya sekitar 5.5 cm x 5.9 cm.
Jeruk
siam memiliki ciri khas yang tidak dimiliki jeruk keprok lainnya karena
mempunyai kulit yang tipis sekitar 2 mm, permukaannya halus dan licin,
mengkilap serta kulit menempel lebih lekat dengan dagingnya. Dasar buahnya
berleher pendek dengan puncak berlekuk. Tangkai buahnya pendek, dengan panjang
sekitar 3 cm dan berdiameter 2.6 mm. Biji buahnya berbentuk ovoid, warnanya
putih kekuningan dengan ukuran sekitar 20 biji. Daging buahnya lunak dengan
rasa manis dan harum. Produksi buah cukup berat dengan bobot berat perbuah
sekitar 75.6 g. Satu pohon rata-rata menghasilkan sekitar 7.3 kg buah.
c)
Budidaya Tanaman
1)
Jeruk Garut
Sumber benih jeruk Garut ada dua yaitu dari Wanaraja
(lokal) dan dari jestro Malang (luar kota). Saat bibit jeruk di tanam kondisi
tanah yang cocok adalah sandy loam dan clay. Keadaan tanah harus selalu gembur
dan tidak menyimpan air terlalu banyak dengan ph tanah 5,5 – 6,6. Sementara
itu, siraman cahaya matahari yang cukup akan membuat batang jeruk menjadi lebih
kuat, mendorong terbentuknya tunas dan perkembangan buah.
Di Taman Teknologi Pertanian Cikajang ini, adanya perlakuan
khusus yaitu dilakukan pemotong bagian akar yang disebutnya sebagai mata pancar,
sepanjang 5 cm, dengan seringnya memotong cabang-cabang tua pohon jeruk yang
sudah panen. Dengan demikian, pucuk-pucuk pohon baru akan muncul, lengkap
dengan bunganya, tanpa mengenal musim.
Jarak tanam dari jeruk satu dengan jeruk lainnya 3
meter atau 2,5 meter. Pemeliharan menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk dasar
dan pupuk kimia sebagai pupuk pendamping. Penggungaan pupuk kimia pada bulan ke
5 sampai 1 tahun. Penggunaan pupuk 400 m2 menggunakan 30 kg pupuk kimia, 400 m2 menggunakan 1 ton pupuk kandang. Hama pada
jeruk ini adalah kutu yang biasa di basmi oleh insektisida.
Pemberian pupuk pada saat musim hujan dan musim kemarau berbeda. Pada saat musim hujan
pupuk akan di kurangai 20 kg untuk mencegah terjadinya pembusukan.
2)
Jeruk Siam
Untuk pertumbuhan yang baik, jeruk siam memerlukan
iklim dan kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhannya. Jeruk siam dapat
tumbuh dengan baik di dataran rendah pada ketinggian kurang dari 700 m dpl (di
atas permukaan laut) sesuai dengan daerah asalnya di Muangthai. Ketinggian
tempat penanaman berpengaruh jelas terhadap rasa. 400 m2 menggunakan 1 ton pupuk
Seperti
pemeliharan jeruk garut di Taman Teknologi Pertanian Cikandang ini tidak jauh
berbeda, dua-duanya mendapatkan perlakuan yang sama. Bedanya hanya untuk jeruk
siam ini tidak dilakukannya pemotongan akar yang disebutnya sebagai mata pancar,
sepanjang 5 cm.
Perbedaan Jeruk
Garut dan Jeruk Sieum
Jeruk Garut
|
Jeruk Sieum
|
Memiliki anak daun (sayap)
|
Tidak memiliki anak daun
|
Memiliki bentuk daun yang memanjang
|
Memiliki bentuk daun yang membulat
|
Tepi daun bergerigi (seratus)
|
Tepi daun rata (integer)
|
Ukuran daun lebih besar
|
Ukuran daun lebih kecil
|
Tinggi pohon bisa mencapai 4 meter
|
Tinggi pohon bisa mencapai 2-3 meter
|
Berbuah pada tahuun ke 4
|
Berbuah pada tahuun ke 2
|
Buah berukuran besar
|
Buah berukuran lebih kecil
|
B.
Kentang Industri dan Kentang Sayur
a)
Sejarah tanaman
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub
Kelas : Asteriidae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum
Nama
daerah : Kentang
Solanum
tuberosum merupakan tanaman yang
merupakan tanaman dari suku solanaceae yang memiliki umbi batang yang dapat di
makan. Umbi tersebut disebut kentang. Umbi kentang sekarang telah menjadi salah
satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya didatangkan dari
Amerika serikat. Kentang di Indonesia dikonsumsi sebagai makanan pengganti nasi
sebagai makanan pokok.
Tanaman kentang asalnya dari Amerika Selatan dan
telah dibudidayakan oleh penduduk disana sejak ribuan tahun silam. Tanaman ini
merupakan tanaman berhabitus herba (tanaman pendek tidak berkayu) semusim dan
menyukai iklim yang sejuk. Di derah tropis cocok ditanam di dataran tinggi.
Tanaman Kentang termasuk bunga sempurna dan tersusun
majemuk, ukuran cukup besar dengan diameter sekitar 3 cm. warnanya berkisar
dari ungu hingga putih.
Tanaman kentang ada 2 jenis, yaitu kentang indrustri
dan kentang sayur.
1)
Kentang indrustri
Kentang indrustri adalah kentang yang unggul,
memiliki ciri umbi dengan kulit yang putih, warna daging putih dan ukurannya
lebih besar. Jika kentang ini di goring maka hasilnya akan renyah dan tidak
lembek. Biasanya kentang indrustri ini digunakan untuk makanan kemasan yang di
produksi oleh sebuah indrustri makanan.
Contohnya
seperti kentang goreng yang diproduksi Indofood.
Kentang
indrustri ini juga ada 2 jenis yaitu;
a.
Kentang industri dominan (Atlantik)
Kentang yang berasal dari Kanada. Kentang ini dapat
di tanam di Indonesia, akan tetapi tidak dapat dibenihkan di Indonesia karna
benih kentang Atlantik ini hanya terdapat di Kanada.
Selain
itu, karena kentang Atlantik ini memiliki sifat yang sensitif terhadap hama
penyakit/ virus sehingga tidak banyak petani Indonesia yang mau menanamnya.
Maka dari itu kentang Atlantik hanya di tanam oleh petani-petani tertentu yang
biasanya sudah berkerja sama dengan salah satu industri makanan. Contohnya
seperti : tanaman kentang Atlantik yang di tanam di Taman Teknologi Pertanian
Cikajang yang sudah berkerja sama dengan PT Indofood.
b.
Kentang industri varietas (Median)
Kentang industri varietas (Median) merupakan
kenntang industri yang lebih tahan dari hama penyakit/virus dari pada kentang
Atlantik, kentang ini sama-sama memiliki keuunggulan yaitu kulit umbi berwarna
putih, daging berwarna putih, ukuran besar. Kenyang ini juga biasanya digunakan
oleh para industri untuk memproduksi makanan kemasan yang dibuat dari kentang.
Seperti keripiik kentang.
Perbedaan kentang industri Atlantik dan kentang
industri Median.
Kentang industri Atlantik
|
Kentang industri Median
|
Rentan penyakit
|
Lebih tahan penyakit
|
Daun lebih tipis dari median
|
Daun bulat
|
Tidak besa di benih di indonesia
|
Dapat dibenih di Indonesia
|
Tanaman bersifat sensitif
|
Tanaman tidak bersifat sensitif
|
1)
Kentang sayur
Kentang sayur merupakan kentang yang biasa
diproduksi dipasaran, para petani local di Indonesia lebih banyak menanam
kentanng jenis ini karena kentang sayur lebih mudah ditanam dan lebih mudah
mendapatkan bibitnya karena harganya yang ekonomis. Selain itu kentang sayur
tidak rentan terhadap penyakit.
Kentang sayur memiliki kulit umbi berwarna
kekuningan, daging berwarna kuning dengan ukuran umbi yang relatif lebih kecil
dibandingkan dengan kentang industri. Sifat kentang sayur ini setelah digoreng
bertekstur lembek, tidak renyah seperti kentang industri. Maka dari itu kentang
ini tidak digunakan oleh pihak industri makanan, melainkan dikonsumsi oleh
masyarakat untuk dijadikan bahan makanan sehari-hari.
Perbedaan kentang industri dan kentang sayur.
Kentang
industri
|
Kentang sayur
|
Tekstur dagingnya keras
|
Tekstur dagingnya lebih lembek
|
Setelah digoreng akan renyah
|
Setelah di goring lebih lembek
|
Warna kulit umbi putih
|
Warna kulit umbi kekuningan
|
Warna dagingnya putih
|
Warna dangingnya kekuningan
|
Ukuran umbi lebih besar
|
Ukuran umbi lebih kecil
|
Kebanyakan digunakan untuk bahan
industri makanan ringan atau restoran makanan cepat saji
|
Kebanyakan untuk dikonsusmsi
masyarakat.
|
b)
Morfologi Tanaman Kentang
Keterangan
|
Atlantik
|
Kentang sayur
Granular
|
|
·
Batang
|
Bentuk
penampang batang
|
Segitiga
|
Segilima
|
Diameter
batang
|
0,4 cm
|
0,4 cm
|
|
Tinggi
tanaman
|
40,2 cm
|
36,7 cm
|
|
Warna
batang
|
Hijau
|
Hijau
|
|
·
Daun
|
Warna
daun
|
Hijau tua
|
Hijau muda
|
Susunan
daun
|
Tertutup
|
Terbuka
|
|
Bentuk
anak daun
|
Sedang
|
Sedang
|
|
Ukuran
daun
|
P : 16,8 cm
|
P : 29,7 cm
|
|
L : 16,4 cm
|
L : 14,1 cm
|
||
Jumlah
daun
|
8-10
|
||
·
Bunga
|
Bentuk mahkota
|
Semi stellate (seperti bintang)
|
|
Bentuk kelopak
|
Regular
|
||
Warna bunga
·
Kelopak
·
Mahkota
·
Kepala putik
·
Benang sari
|
Hijau
Putih
Hijau
Kuning
|
Putih
Kuning
|
|
·
Umbi
|
Bentuk umbi
|
Oblong, biovate, obovate
|
Bulat, eliptc, biovate
|
Ukuran umbi
|
P : 5,3 cm
|
P : 5,6 cm
|
|
Diameter 4,2 cm
|
Diameter : 4,6 cm
|
||
Warna kulit umbi
|
Cream - putih
|
Cream – kuning
|
|
Warna daging
|
Putih
|
Cream – kuning
|
c)
Budidaya Tanaman Kentang
Tanaman kentang di tanam tidak sembarang tempat,
tanaman kentang ini harus di tanam di dataran tinggi.
·
Bibit Tanaman Kentang
1)
Bibit Kentang Industri (Atlantik)
Untuk kentang Atlantik bibitnya hanya bisa
didapatkan di Kanada yang merupakan asal dari
kentang industri Atlantik di Indonesia tidak dapat menciptakan bibit
kentang industri Atlantik, karena para petani belum bisa menciptakan bibit
kentang karena kesukarannya. Akan tetapi di Indonesia dapat menanam tanamanan
kentang Atlantik dengan mendapatkan bibit yang import dari Negara pennghasil
bibit kentang Atlantik yang memiliki harga yang cukup mahal di bandingkan
dengan harga bibit kentang sayur.
2)
Bibit Kentang Industri (Median)
Bibit kentang median mudah di temukan di Indonesia
karena pembenihannya mudah. Bibit kentang median dapat dibenihkan di Indonesia.
Bibit kentang median berbeda dengan bibit kentang atlantik. Perbedaannya salah
satunya yaitu dari kuatnya tanaman dari hama penyakit. Bibit kentang median
lebih tahan akan penyakit daripada bibit kentang atlantik.
Menanam kentang median di Indonesia dapat mengurangi
kentang impor dari kentang atlantik. Sehingga para petani lokal/ para petani
Indonesia tidak akan merasa dirugikan oleh banyaknya pasokan impor dari kentang
atlantik.
3)
Bibit Kentang Sayur
Bibit kentang sayur dapat dibenihkan di Indonesia.
Bibit kentang sayur mudah di temukan di Indonesia karena pembenihannya mudah
dan juga banyak petani yang membenihkan dan membudidayakannya. Sehingga harga
benih dan bibit kentang sayur ini murah dan ekonomis pada para petani.
·
Cara Tanam Kentang Sayur Dan Kentang Industri
Bibit kentang ditanam dengan kedalaman 5-7 cm di
bawah tanah. Menggunakan plastik penutup khusus pada setiap kubik tanaman
kentang agar gulma tidak tumbuh, agar tumbuhan kentang tidak mudah busuk dan
tidak mudah terkena tanah atau kotor.
Tanaman kentang yang sudah tumbuh agar buahnya
tumbuh banyak caranya yaitu dengan memotong batang / akar bagian bawahnya
kemudian tumpuk oleh tanah.
Perlakuan tanaman kentang atlantik dengan kentang
sayur adalah sama, hanya saja kentang atlantik sangat mudah terkena penyakit
sehingga yang harus diperhatikan dalam menanam kentang atlantik adalah
penggunaan pestisida.
·
Pengunaan Pestisida
Tanam Teknologi Pertanian Cikajang, biasanya
menggunakan komposisi pestisida dengan cara memperhitungkan luas area tanam
kentang. Penggunaan pestisidanya adalah sekitar 200 liter air yang sudah
dicampur pestisida untuk 1200 m3 luas tanah.
Pada saat musim tidak menentu di Cikajang, yaitu
musim hujan. Penggunaan pestisida biasanya dicampur dengan stiker. Stiker berguna
untuk menyatukan obat insektisida atau pestisida. Selain itu, agar insektisida
tidak mudah hilang pada tanaman kentang, karena biasanya pada musim penghujan,
air hujan dapat membersihkan pestisida yang sudah diberi pada tanaman.
Pestisida yang digunakan untuk hama dan untuk
mencegah pembusukan daun itu berbeda. Untuk pestisida hama adalah Promolis dan
untuk pestisida mencegah pembusukan daun adalah Infito yang berupa cairan.
·
Pengunaan Pupuk
Pengunaan
pupuk pada musim kemarau biasanya 20 kg per luas tanah tanam. Kemudian, pada musim hujan akan ditambah agar tidak
busuk yaitu menjadi 40 kg per luas tanah tanam.
C.
Data Hasil Pengamatan
2. TUGAS II
No
|
Gambar dan Nama Spesies
|
|
1.
|
Kentang Industri
|
Kentang Sayur
|
2.
|
Tanaman Kentang Industri
|
Tanaman Kentang Sayur
|
|
|
|
3.
|
Kentang Industri
|
Kentang Sayur
|
|
|
|
4.
|
Buah Kentang
|
|
2. TUGAS II
A.
Liana
1)
Klasifikasi Kacang Merah
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoiopsida
Subkelas : Rosiadae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus vulgaris L.
Nama daerah : Kacang merah
·
Habitus : Liana
·
Percabangan
batang : -
·
Daun
Ø Tunggal/ Majemuk: Majemuk (Trifololatus)
Ø Bentuk :
Jorong segitga (belah ketupat)
Ø Pertulangan :
Menyirip
Ø Tepi Daun :
Integer
Ø Filotaksis :
Berselang- seling
·
Bunga
Ø Tunggal/ Majemuk: Majemuk
Ø Bentuk :
Tandan
Ø Keadaan Kelopak :
Polypetal
Ø Mahkota :
Polysepal
Ø Putik :
-
Ø Benang Sari :
Delidelpus
·
Tipe Ovarium :
Inferum
·
Buah : Polong
·
Monoecus/
Dioecus : Monoecus
·
Deskripsi :
Daun kacang merah
berupa daun majemuk berbentuk jorong beranak segitiga; bertangkai sangat pendek
hampir duduk; tumbuh berselang-seling;
permukaan daun berwarna hijau; Kacang merah tumbuh dengan memiliki tinggi
sekitar 3,5 m hingga 4,5 m.
Sedangkan
buahnya berbentuk polong serta
memanjang. Dalam satu polong umumnya terdapat 2 hingga 3 biji kacang
merah. Bentuk biji kacang
merah memiliki ukuran lebih besar dibanding biji kacang hijau ataupun kacang panjang
dengan kulit biji berwarna merah tua atau merah bata. Jika kulit biji
dikupas, maka akan terlihat biji kacang yang berwarna putih. Tanaman kacang merah dapat tumbuh baik pada daerah
berhawa dingin atau basah dengan ketinggian antara 1.400 m hingga 2.000 m
diatas permukaan laut. Temperatur yang dibutuhkan kacang merah untuk
tumbuh adalah sekitar 160 C hingga 270 C dengan curah
hujan antara 900 mm hingga 1.500 mm per tahunnya. Namun dapat pula tumbuh
pada curah hujan antara 500 mm hingga 600 mm tetapi dalam satu musim
penanaman. Kacang merah akan tumbuh dengan baik pada lahan yang memiliki
pH antara 6.0 hingga 6.8 dengan sistem drainase yang baik.
2)
Klasifikasi Labu Madu
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Curcubitaceae
Genus : Curcubita
Spesies : Curcubita moschata
Nama daerah : Labu madu
·
Habitus : Liana
·
Percabangan
batang : -
·
Daun
Ø Tunggal/ Majemuk: Tunggal
Ø Bentuk :
Chordatus (Jantung)
Ø Pertulangan :
Menjari
Ø Tepi Daun :
Berlekuk
Ø Filotaksis :
Berselang-seling
·
Bunga
Ø Tunggal/ Majemuk: Tunggal
Ø Bentuk :
Flos lateralis
Ø Keadaan Kelopak :
Simsepal
Ø Mahkota :
Simpetal
Ø Putik :
-
Ø Benang Sari :
Delidelpus
·
Tipe Ovarium :
Inferum
·
Buah : Buni
·
Monoecus/
Dioecus : Monoecus
·
Deskripsi :
Labu merupakan
tanaman semusim yang tumbuh merambat atau menjalar dengan kait di ujung
batangnya. Kait pada tanaman labu berbentuk melingkar seperti spiral. Batang
tanaman ini berwarna hijau muda dan memiliki bulu-bulu halus serta berakar
lekat. Panjang batang bisa mencapai lima meter.
Daun-daunnya
besar, berlekuk dangkal dan berbecak putih. Daunnya merupakan daun tunggal,
memiliki pertulangan yang menjari, daunnya berselang- seling dan menyebar di
sepanjang batang. Bentuknya menyerupai jantung. Warna daun labu adalah hijau
dan permukaan daunnya kasar.
Bunga
tanaman labu berwarna kuning dan berbentuk menyerupai lonceng. Di dalam satu
rumpun terdapat bunga jantan dan bunga betina (uniseksual). Buahnya lonjong berlekuk pada bagian
tengah, tidak berkulit keras, warnanya coklat pudar, daging buah kuning
jingga/orange dikarenakan banyak mengandung beta karoten yang berguna
sebagai zat anti oksidan dan pro vitaminA.
3)
Klasifikasi Kecipir
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Dolichos
Spesies : Dolichos tetragonolobus
Nama daerah : Kecipir
·
Habitus : Liana
·
Percabangan
batang : -
·
Daun
Ø Tunggal/ Majemuk: Majemuk (Tripoliolatus)
Ø Bentuk :
Jorong segitiga
Ø Pertulangan :
Menyirip
Ø Tepi Daun :
Integer
Ø Filotaksis :
Berselang-seling
·
Bunga
Ø Tunggal/ Majemuk: Majemuk
Ø Bentuk :
Tandan (seperti kupu-kupu
Ø Keadaan Kelopak :
Polysepal
Ø Mahkota :
Polypetal
Ø Putik :
-
Ø Benang Sari :
Delidelpus
·
Tipe Ovarium :
Superum
·
Buah : Polong
memanjang bentuk garis
·
Monoecus/
Dioecus : Monoecus
·
Deskripsi :
Tanaman
kecipir ini memiliki batang berwarna hijau, merambat dan tidak berkayu, batang
tersebut berbentuk silindrisdan beruas-ruas. Biasanya panjang batang pada
kecipir sekitar empat meter.
Daunnya
majemuk dan memiliki tiga anak daun yang berselang- seling, ujung daunnya
meruncing dan pertulangan daunnya menyirip.
Bunga
termasuk dalam tipe kupu-kupu yang tumbuh dari ketiak daun. Buahnya berwarna
hijau ketika masih muda dan berwarna
hitam ketika sudah tua, buahnya polong berbentuk garis (lonjong memanjang).
Akarnya biasanya menebal kemudian membentuk umbi.
5)
Klasifikasi Labu Kuning
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Fabaceae
Genus : Curcubita
Spesies : Curcubita maxima
Nama daerah : Labu kuning
·
Habitus : Liana
·
Percabangan
batang : -
·
Daun
Ø Tunggal/ Majemuk: Tunggal
Ø Bentuk :
Chordatus (Mirip jantung)
Ø Pertulangan :
Menjari
Ø Tepi Daun :
Berlekuk
Ø Filotaksis :
Berselang- seling
·
Bunga
Ø Tunggal/ Majemuk: Tunggal
Ø Bentuk :
Flos lateralis
Ø Keadaan Kelopak :
Simsepal
Ø Mahkota :
Simpetal
Ø Putik :
-
Ø Benang Sari :
Delidelpus
·
Tipe Ovarium :
Inferum
·
Buah : Buni
·
Monoecus/
Dioecus : Monoecus
·
Deskripsi :
Labu
merupakan tanaman semusim yang tumbuh merambat atau menjalar dengan kait di
ujung batangnya. Kait pada tanaman labu berbentuk melingkar seperti spiral.
Batang tanaman ini berwarna hijau muda dan memiliki bulu-bulu halus serta
berakar lekat. Panjang batang bisa mencapai lima meter.
Daun-daunnya
besar, berlekuk dangkal dan berbecak putih. Daunnya merupakan daun tunggal,
memiliki pertulangan yang menjari, daunnya berselang- seling dan menyebar di
sepanjang batang. Bentuknya menyerupai jantung. Warna daun labu adalah hijau
dan permukaan daunnya kasar.
Bunga
tanaman labu berwarna kuning dan berbentuk menyerupai lonceng. Di dalam satu
rumpun terdapat bunga jantan dan bunga betina (uniseksual). Buahnya berbentuk bulat, tidak berkulit
keras, warnanya kuning dan orange tua, daging buah kuning jingga/orange di
karenakan banyak mengandung beta karoten yang berguna sebagai zat anti oksidan dan pro vitamin A.
6)
Klasifikasi Konyal
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Plassifloraceae
Genus : Plassiflora
Spesies : Plassiflora edulis
Nama daerah : Konyal
·
Habitus : Liana
·
Percabangan
batang : -
·
Daun
Ø Tunggal/ Majemuk: Tunggal
Ø Bentuk :
Jantung (Chordatus)
Ø Pertulangan :
Menyirip
Ø Tepi Daun :
Integer
Ø Filotaksis :
Berselang- seling
·
Bunga
Ø Tunggal/ Majemuk: Tunggal
Ø Bentuk :
Tandan
Ø Keadaan Kelopak :
Polysepal
Ø Mahkota :
Polypetal
Ø Putik :
Majemuk
Ø Benang Sari :
Delidelpus
·
Tipe Ovarium :
Superum
·
Buah : Buni
·
Monoecus/ Dioecus : Monoecus
·
Deskripsi :
Batangnya
bulat dengan sulur pembelit, licin dan hijau. Daun tunggal, berselang seling,
tangkai silindris, helaian daun bentuk jantung dengan ujung runcing, pangkal
bertoreh membulat, pertulangan menyirip, permukaannya licin. Bunganya tunggal yang keluar dari
ketiak daun, merupakan Bunga lengkap, berhelaian ganda dan memiliki kelopak
lonjong, berlepasan, ujung membulat, panjangnya sekitar 2-3 cm, benang sari
berjumlah banyak, mahkota berlepasan dan berwarna ungu. Buahnya termasuk buah
buni, bulat, berdiameter sekitar 5-8 cm dan permukaannya licin. Akaranya
termasuk akar serabut.
B.
Herba
1)
Klasifikasi Bayam Liar
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus sp.
Nama daerah : Bayam liar
·
Habitus : Herba
·
Percabangan
batang : -
·
Daun
Ø Tunggal/ Majemuk: Tunggal
Ø Bentuk :
Bulat Telur (ovatus)
Ø Pertulangan :
Menyirip
Ø Tepi Daun :
Rata (Integer)
Ø Filotaksis :
Berselang-seling
·
Bunga
Ø Tunggal/ Majemuk: Majemuk
Ø Bentuk :
Spica
Ø Keadaan Kelopak :
Perigonium
Ø Mahkota :
Perigonium
Ø Putik :
-
Ø Benang Sari :
Monodelpus
Ø Tipe Ovarium :
Superum
·
Buah : Bacca
·
Monoecus/
Dioecus : Monoecus
·
Deskripsi :
Tumbuhan bayam dikenal
sebagai sayuran sumber zat besi paling penting. Bayam dapat tumbuh sepanjang
tahun, dimana saja, baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi.
Pertumbuhan paling baik pada tanah subur dan banyak sinar matahari. Suhu yang
baik 25-26o c dan pH antara 6-7. Waktu tanam terbaik pada awal musim
kemarau.
2)
Klasifikasi Jukut Ibun
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Caryophyllaceae
Genus : Drymaria
Spesies : Drymaria cordata
Nama daerah : Jukut Ibun
·
Habitus : Herba
·
Percabangan
batang : -
·
Daun
Ø Tunggal/ Majemuk: Tunggal
Ø Bentuk :
Cordatus (Jantung)
Ø Pertulangan :
Melengkung
Ø Tepi Daun :
Rata (Integer)
Ø Filotaksis :
Berhadapan
·
Bunga
Ø Tunggal/ Majemuk: Tunggal
Ø Bentuk :
Cymosa
Ø Keadaan Kelopak :
Polysepal
Ø Mahkota :
Polypetal
Ø Putik :
-
Ø Benang Sari :
Delidelpus
Ø Tipe Ovarium :
Superum
·
Buah : Capsula
·
Monoecus/
Dioecus : Monoecus
·
Deskripsi :
Tanaman
Drymaria cordata atau dikenal sebagai jukut ibun karena daunnya yang banyak
menampung embun di pagi hari. Jukut ibun memiliki bunga yang lengket sehingga
akan menempel saat tubuh dan pakaina anda menyentuhnya.
3)
Klasifikasi Gulma
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Famili : Poaceae
Genus : Eragrostis
Spesies : Eragrostis amabilis
Nama daerah : Gulma
·
Habitus : Herba
·
Percabangan
batang : -
·
Daun
Ø Tunggal/ Majemuk: Tunggal
Ø Bentuk :
Garis (Linearis)
Ø Pertulangan :
Sejajar
Ø Tepi Daun :
Rata (Integer)
Ø Filotaksis :
Berseling
·
Bunga
Ø Tunggal/ Majemuk: Majemuk
Ø Bentuk :
Spikelet
Ø Keadaan Kelopak :
Perigonium
Ø Mahkota :
Perigonium
Ø Putik :
-
Ø Benang Sari :
Delidelpus
Ø Tipe Ovarium :
Superum
·
Buah : Buah Padi
(Caryopsis)
·
Monoecus/
Dioecus : Monoecus
·
Deskripsi :
Berdasarkan
penelitian di lapangan yaitu, sistem perakaran serabut. Batang berwarna hijau
keunguan, tinggi 30-60 cm, ruas 5-6 cm, permukaan batang berbulu halus, bentuk
bulat dan berongga. Rumput ini dapat digunakan sebagai pakan ternak dan tanaman
hias dan bersifat ornamental dalam tanaman.
4)
Klasifikasi Babadotan
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Agerantum
Spesies : Agerantum tongzoides
Nama daerah : Babadotan
·
Habitus : Herba
·
Percabangan
batang : -
·
Daun
Ø Tunggal/ Majemuk: Tunggal
Ø Bentuk :
Bulat Telur
Ø Pertulangan :
Menyirip
Ø Tepi Daun :
Rata (integer)
Ø Filotaksis :
Berhadapan
·
Bunga
Ø Tunggal/ Majemuk: Majemuk
Ø Bentuk :
Malai rata
Ø Keadaan Kelopak :
Simsepal
Ø Mahkota :
Simpetal
Ø Putik :
-
Ø Benang Sari :
-
Ø Tipe Ovarium :
-
·
Buah : Buah padi
(Caryopsis)
·
Monoecus/
Dioecus : Monoecus
·
Deskripsi :
Agerantum adalah
herba menahun yang tumbuh sekitar 60 cm dan menghasilkan bunga-bunga pink kecil
di bagian atas batang berbulu. Di beberapa Negara itu dianggap sebagai gulma
yang sulit untuk dikontrol.
5)
Klasifikasi Teki Rawa
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Kyllinga
Spesies : Kyllinga monocephala
Nama daerah : Tek Rawa atau Teki udel-udelan
·
Habitus : Herba
·
Percabangan
batang : -
·
Daun
Ø Tunggal/ Majemuk: Tunggal
Ø Bentuk :
Garis Linearis
Ø Pertulangan :
Sejajar
Ø Tepi Daun :
Rata (integer)
Ø Filotaksis :
Roset batang
·
Bunga
Ø Tunggal/ Majemuk: Majemuk
Ø Bentuk :
Bongkol
Ø Keadaan Kelopak :
Perigonium
Ø Mahkota :
Perigonium
Ø Putik :
-
Ø Benang Sari :
Delidelpus
Ø Tipe Ovarium :
-
·
Buah : Buah padi
(Caryopsis)
·
Monoecus/
Dioecus : Monoecus
·
Deskripsi :
Teki udel-udelan
merupakan tumbuhan liar di pinggir jalan, kebun atau hutan, terutama di
tempat-tempat yang lembab. Tumbuh dari dataran menengah sampai pegunungan dari
ketinggian 400 m sampai 2.000 m di atas permukaan laut. Berbunga pada musim
kemarau.
C.
Perdu
1)
Klasifikasi Pucuk Merah
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Dillenidae
Ordo : Ericales
Famili : Ericaceae
Genus : Oleina
Spesies : Oleina syzygium
Nama daerah : Pucuk Merah
·
Habitus : Perdu
·
Percabangan
batang : -
·
Daun
Ø Tunggal/ Majemuk: Tunggal
Ø Bentuk :
Memanjang (Oblongus)
Ø Pertulangan :
Menyirip
Ø Tepi Daun :
Rata (Integer)
Ø Filotaksis :
Berhadapan
·
Bunga
Ø Tunggal/ Majemuk: Majemuk
Ø Bentuk :
Malai Berkarang Terbatas
Ø Keadaan Kelopak :
Polysepal
Ø Mahkota :
Polypetal
Ø Putik :
Tunggal
Ø Benang Sari :
Delidelpus
Ø Tipe Ovarium :
Superum
·
Buah : Buni
·
Monoecus/
Dioecus : Monoecus
·
Deskripsi :
Daun pucuk merah berupa daun tunggal berbentuk lancet;
bertangkai sangat pendek hampir duduk;
tumbuh berhadapan; permukaan daun bagian atas mengkilat; warna daun
mengalami perubahan, ketika baru tumbuh ber warna merah menyala, kemudian
berubah menjadi coklat, lalu berubah
lagi menjadi warna hijau; ukuran dau panjang ± 6 cm dan lebar ± 2 cm; pertulangan daunnya menyirip.
Bunga pucuk merah
berupa bunga majemuk tersusun dalam malai berkarang terbatas. Pada bunga pucuk
merah yang sudah mekar, tampak adanya kepala putik hanya sebuah berwarna putih dengan tangkai putik yang
berukuran lebih pendek dibanding benang sarinya, posisi putik tepat di tengah;
tangkai sari berwarna putih berukuran
lebih panjang dari putiknya, berjumlah sangat banyak dengan kepala sari
berwarna kuning muda.
Buah pucuk merah
berbentuk bulat agak pipih; pada
permukaan bagian atas terdapat cekungan
di bangian tengah; diameter buah
± 0,7 cm, ketika buah sudah tua berwarna hitam mengkilat, rasanya manis dengan
aroma yang khas.
2)
Klasifikasi Bunga Matahari
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Famili : Astereceae
Genus : Helianthus
Spesies : Helianthus annuus
Nama daerah : Bunga Matahari
·
Habitus : Perdu
·
Percabangan
batang : -
·
Daun
Ø Tunggal/ Majemuk: Tunggal
Ø Bentuk :
Delta
Ø Pertulangan :
Menyirip
Ø Tepi Daun :
Bergerigi (Serratus)
Ø Filotaksis :
Tersebar
·
Bunga
Ø Tunggal/ Majemuk: Majemuk
Ø Bentuk :
Cawan
Ø Keadaan Kelopak :
Polysepal
Ø Mahkota :
Polypetal
Ø Putik :
Majemuk
Ø Benang Sari :
Delidelpus
Ø Tipe Ovarium :
Inferum
·
Buah : Buah Kurung
(Achene)
·
Monoecus/
Dioecus : Monoecus
·
Deskripsi :
Tanaman
bunga matahari ini dapat tumbuh dengan tinggi mencapai 1-2 m batang tebal dan
kuat tumbuh keatas., biji bunga matahari ini memiliki kulit keras dan berbentuk
pipih memanjang dengan warna keabuan dan kehitaman. Bunga matahari ini termasuk bunga majemuk yang tersusun dari ribuan
bunga kecil dalam satu bonggol. Selain itu, bunga matahari ini juga mempunyai
bunga besar dan berbentuk pita sepanjang tepi tawan dengan warna kining terang.
Daun bunga
matahari ini bertangkai panjang dan lebar dan memiliki bunga yang saling
berhadapan atau selang seling. Batang bunga ini terdiri dari batang lurus (monodial),
dengan mencapai ketinggian 0,3 – 5 m. Bagian batang berbulu, berbentuk bulat,
batang tumbuh mengangguk, dan mempunyai batang yang basah.
Kandungan kimia bunga matahari
Bagian biji
bunga matahari mengandung niasin ( B3 ), asam klorogenik, phytin dan alkaloid,
flavonoid, fitosterol, dan tanin. Kandungan minyak 100 gram dalam biji bunga
matahari mengandung lemak tak jenuh seperti oleat 11, 7 % dan linoleat 72,9 %.
Selain itu, biji bunga matahari juga mengandung mineral ( natrium, kalium,
kalsium, dan besi ), vitamin B komplek, vitamin, dan serat.
3)
Klasifikasi Bunga Dahlia
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Famili : Astereceae
Genus : Dahlia
Spesies : Dahlia hybrid
Nama daerah : Bunga Dahlia
·
Habitus : Perdu
·
Percabangan
batang : -
·
Daun
Ø Tunggal/ Majemuk: Tunggal
Ø Bentuk :
Bulat Telur
Ø Pertulangan :
Menyirip sampai ujung
Ø Tepi Daun :
Bergerigi (Serratus)
Ø Filotaksis :
Berhadapan
·
Bunga
Ø Tunggal/ Majemuk: Majemuk
Ø Bentuk :
Cawan
Ø Keadaan Kelopak :
Polysepal
Ø Mahkota :
Polypetal
Ø Putik :
Majemuk
Ø Benang Sari :
Delidelpus
Ø Tipe Ovarium :
Inferum
·
Buah : Buah Kurung
(Achene)
·
Monoecus/
Dioecus : Monoecus
·
Deskripsi :
Bunga dahlia
adalah tanaman perdu berumbi yang memiliki sifat parenial (tahunan), dengan
berbunga dimusim panas sampai musim gugur. Tanaman dapat tumbuh dengan mencapai
beberapa meter dan berupa juga tanaman perdu. Bunga dahlia memiliki warna yang
sangat bervariasi mulai dari warna putih, kuning, jingga, violet, merah, unggu
atau kombinasi. Diameter bunga terkecil sekitar 5 cm, sedangkan diameter bunga
paling besar mencapai 30 cm. Dengan daun berbentuk memanjang dan kecil,
berwarna hijau dengan tulang daun tampak, serta juga memiliki batang bulat
memanjang dengan warna hijau mudah hingga tua dengan tangkai – tangkai daun
dengan panjang mencapai 2-5 cm bahkan lebih.
4)
Klasifikasi Cabe
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annum
Nama daerah : Cabe
·
Habitus : Perdu
·
Percabangan
batang : -
·
Daun
Ø Tunggal/ Majemuk: Tunggal
Ø Bentuk :
Memanjang (Oblongus)
Ø Pertulangan :
Menyirip sampai ujung
Ø Tepi Daun :
Rata (Integer)
Ø Filotaksis :
Menyebar
·
Bunga
Ø Tunggal/ Majemuk: Majemuk
Ø Bentuk :
Cymosa
Ø Keadaan Kelopak :
Menempel (Simsepal), bentuk lonceng
Ø Mahkota :
Menempel (Simpetal), bentuk roda
Ø Putik :
Tunggal
Ø Benang Sari :
Delidelpus
Ø Tipe Ovarium :
Di atas (Suferum)
·
Buah : Buah Buni
·
Monoecus/
Dioecus : Monoecus
·
Deskripsi :
Daun
berbentuk memanjang dengan warna hijau tua. Ukuran panjang pada daun sekitar
3-11 cm dengan lebar 1-5 cm .
Batang
tumbuh pada ketinggian tertentu saja, kemudian membentuk banyak cabang . Batang
untuk cabe merah bisa biasanya ber ukuran antara 1- 2 m bahkan bisa lebih ,
batang ini berwarna hijau tua , hijau muda dan batang batang yang telah
berwarna kecoklatan maka batang sudah mengalami kerusakan pada jaringan
parenkim .
Bunga
tumbuh di dekat bagian daun, dalam keadaan tunggal atau berkelompok dalam satu
tandannya. Dalam satu tandan (kelompok) terdapat 2-3 bunga, sedangkan mahkota
memiliki bermacam-macam warna yaitu putih, putih kehijauan, dan keungguan.
Untuk cabe spesies ini mahkota berwarna putih. Memiliki dia meter bunga antar 5
– 20 mm.
Bunga
tanaman cabe merupakan bunga yang sangat sempurnya, karena bunga jantan dan
bunga betina pemasakan di lakukan dengan waktu yang sama. Sedangkan penyerbukan
tanaman cabe di bantu dengan angin yang memiliki kecepatan 10 – 20 km/jam .
Buah cabe
merupakan buah buni yang mempunyai warna hijau.
5)
Klasifikasi Jeruk Siam
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus reticulata
Nama daerah : Jeruk Siam
·
Habitus : Perdu
·
Percabangan
batang : -
·
Daun
Ø Tunggal/ Majemuk: Tunggal
Ø Bentuk :
Bulat Telur (Ovatus)
Ø Pertulangan :
Menyirip tidak sampai ujung
Ø Tepi Daun :
Rata (Integer)
Ø Filotaksis :
Berselang seling
·
Bunga
Ø Tunggal/ Majemuk: Tunggal
Ø Bentuk :
Umbella
Ø Keadaan Kelopak :
Memisah (Polysepal)
Ø Mahkota :
Memisah (Polypetal)
Ø Putik :
Majemuk
Ø Benang Sari :
Delidelpus
Ø Tipe Ovarium :
Di atas (Suferum)
·
Buah : Hesperidium
·
Monoecus/
Dioecus : Monoecus
·
Deskripsi :
Daun Jeruk Siam,
memiliki tangkai daun bersayap sangat sempit, panjang 0,5-1,5 cm. Helaian daun
berbentuk bulat telur memanjang, elliptis atau berbentuk lanset dengan ujung
tumpul, melekuk ke dalam sedikit, tepinya bergerigi beringgit sangat lemah
dengan panjang 3,5-8 cm.
Bunganya
mempunyai diameter 1,5-2,5 cm, berkelamin dua daun mahkotanya putih. Buahnya
berbentuk bola tertekan dengan panjang 5-8 cm, tebal kulitnya 0,2-0,3 cm dan
daging buahnya berwarna oranye. Rantingnya tidak berduri dan tangkai daunnya
selebar 1-1,5 mm
Buah Jeruk Siam merupakan
buah hesperidium.
D.
Semak
1)
Klasifikasi Kriminil
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Gomphrenoideae
Spesies : Alternanthera ficoidea
Nama daerah : Kriminil
·
Habitus : Semak
·
Percabangan
batang : -
·
Daun
Ø Tunggal/ Majemuk: Tunggal
Ø Bentuk :
Oblongus (memanjang)
Ø Pertulangan :
Bractidodromus (Menyirip tak sampai ujung)
Ø Tepi Daun :
Rata (Integer)
Ø Filotaksis :
Tersebar (Folia disticha)
·
Bunga
Ø Tunggal/ Majemuk: Majemuk
Ø Bentuk : Bongkol
Ø Keadaan Kelopak :
Perigonium
Ø Mahkota :
Perigonium
Ø Putik :
Majemuk
Ø Benang Sari :
Monodelpus
Ø Tipe Ovarium :
Superum
·
Buah :
·
Monoecus/
Dioecus : Dioecus
·
Deskripsi :
Memiliki daun yang berhadapan atau tersebar,
tunggal dan tanpa daun penumpu. Bunga
kebanyakan berkelamin 2, bakal buah menumpang, beruang satu. Bunga yang bawah
dalam berkas, sedangkan dibagian ujung terdapat sejumlah rambut silikat yang
berbentuk kait yang bengkok.
2)
Klasifikasi Alang-alang Putih
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Imperata
Spesies : Imperata cylindrica
Nama daerah : Alang-alang putih
·
Habitus : Semak
·
Percabangan
batang : -
·
Daun
Ø Tunggal/ Majemuk: Tunggal
Ø Bentuk :
Pita (ligulatus)
Ø Pertulangan :
Sejajar (rectinervis)
Ø Tepi Daun :
Rata (Integer)
Ø Filotaksis :
Roset akar
·
Bunga
Ø Tunggal/ Majemuk: Majemuk
Ø Bentuk : Bulir majemuk
Ø Keadaan Kelopak :
Perigoniun
Ø Mahkota :
Perigoniun
Ø Putik :
-
Ø Benang Sari :
-
Ø Tipe Ovarium :
-
·
Buah : Buah padi
(Caryopsis)
·
Monoecus/
Dioecus : Monoecus
·
Deskripsi :
Memiliki
daun tidak lengkap yang di sebut
daun pipih, bangun daun pita (ligulatus), tepi daun rata (interger),
pertulangan daun sejajar (rectinervis), ujung daun runcing (acutus).
Batang
tumbuh pendek , bercabang dan memenjang dalam tanah, dan dari ujungnya dapat
tumbuh tunas baru. Lidah-lidah atau ligula pada batas antara pelepah dan
helaian daun terlihat jelas.
Bunga
berupa bulir majemuk, silindis, spikielet berpasangan, bunga banci. Buah jenis
buah bulir, biji mudah diterbangkan angin.
E.
Pohon
1)
Klasifikasi Mahoni
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Meliaceae
Genus : Swietenia
Spesies : Swietenia mahagoni
Nama daerah : Mahoni
·
Habitus : Pohon
·
Percabangan
batang : Simpodial
·
Daun
Ø Tunggal/ Majemuk: Majemuk
Ø Bentuk :
Bulat Telur
Ø Pertulangan :
Menyirip genap
Ø Tepi Daun :
Rata (Integer)
Ø Filotaksis :
Tersebar
·
Bunga
Ø Tunggal/ Majemuk: Majemuk
Ø Karangan bunga :
Keluar dari ktiak daun (Lateralis)
Ø Keadaan Kelopak :
Menyerupai sendok
Ø Mahkota :
Silindris
Ø Putik :
Tunggal
Ø Benang Sari :
Melekat pada mahkota
Ø Tipe Ovarium :
Semi inferum
·
Buah : Kotak
·
Monoecus/
Dioecus : Monoecus
·
Deskripsi :
Bunga mahoni
termasuk bunga majemuk yang tersusun dalam karangan yang muncul dari ketiak
daun, berwarna putih, malai bercabang, dan panjangnya kira-kira 10-20 cm.
mahoni baru berbunga ketika tanaman berumur 7 tahun. Mahkota bunga berbentuk
silindris dan berwarna kuning kecokelatan. Benang sari melekat pada mahkota
bunga.
Morfologi
buah mahoni berbentuk bulat telur,
berlekuk lima dan berwarna coklat. Bagian luar buah mengeras dengan ketebalan
5-7 mm, di bagian tengah mengeras seperti kayu dan berbentuk kolom dengan 5
sudut yang memanjang menuju ujung. Buah akan pecah dari ujung saat buah sudah
matang dan kering. Di bagian dalam buah mahoni terdapat biji.
Morfologi biji mahoni berbentuk pipih dengan
ujung agak tebal dan berwarna coklat kehitaman. Biji menempel pada kolumela
melalui sayapnya, meninggalkan bekas setelah benih terlepas. Biasanya setiap
buah mahoni terdapat 35-45 biji.
1)
Klasifikasi Suren
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Meliaceae
Genus : Tonna
Spesies : Tonna sureni
Nama daerah : Suren
·
Habitus : Pohon
·
Percabangan
batang : Simpodial
·
Daun
Ø Tunggal/ Majemuk: Tunggal
Ø Bentuk :
Memanjang
Ø Pertulangan :
Menyirip sampai ujung
Ø Tepi Daun :
Rata (Integer)
Ø Filotaksis :
Berselang seling
·
Bunga
Ø Tunggal/ Majemuk: -
Ø Karangan bunga :
Tandan (racemosa)
Ø Keadaan Kelopak :
Simsepal
Ø Mahkota :
Polypetal
Ø Putik :
-
Ø Benang Sari :
Delidelpus
Ø Tipe Ovarium :
Superum
·
Buah : Kapsul oval
·
Monoecus/
Dioecus : Monoecus
·
Deskripsi :
Pohon suren
memiliki batang kayu yang ringan tapi cukup kuat. Tinggi pohonnya dapat
mencapai 60 meter dengan besar batang hingga 2-3 m. Kulit kayunya terlihat
pecah-pecah berwarna coklat keputihan dan mengeluarkan aroma yang khas ketika
dipotong. Kulit batangnya berbau seperti cendana dan rasanya agak pahit.
Daun suren
panjangnya sekitar 10 – 15 cm dan lebarnya sekitar 2,5 – 7 cm. Bentuknya elips.
Tersusun spiral dan terlihat berkumpul di ujung ranting. Tepian daun rata. Anak
daun terdiri dari 8 – 30 pasang.
3)
Klasifikasi Cemara Angin
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Fagales
Famili : Casuarinaceae
Genus : Casuarina
Spesies : Casuarina junghuhniana
Nama daerah : Cemara Angin
·
Habitus : Pohon
·
Percabangan
batang : Monopodial
·
Daun
Ø Tunggal/ Majemuk: Majemuk
Ø Bentuk :
Jarum
Ø Pertulangan :
-
Ø Tepi Daun :
Rata (Integer)
Ø Filotaksis :
Tersebar
·
Monoecus/
Dioecus : Monoecus
·
Deskripsi :
Cemara angin (Casuarina junghuhniana) adalah species
cemara yang terlihat berbeda dengan cemara jenis lainnyaC karena daun memanjang
dan sangat tipis, daun di dahan juga tidak terlalu lebat sehingga terlihat
halus, langsing, bergerak-gerak mengikuti angin. Cemara angin bisa ditanam di
semua wilayah Indonesia, termasuk di dataran rendah (malah di pantai juga
sering ditemukan dan tahan sama angin pantai yang kencang), tidak membutuhkan
perawatan khusus, tinggi tanaman bisa mencapai 8-10 meter.
![]() |
Gambar Daun Cabe |
![]() |
Gambar Daun Jukut Ibun |
![]() |
Gambar Bunga Dahlia |
![]() |
Gambar daun Babadotan |
![]() |
Gambar Daun Alang-alang |
![]() |
Gambar Bungan Matahari |
![]() |
Gambar Daun Kriminil |
![]() |
Gambar Pohon Mahoni |
![]() |
Gambar Pohon Suren |
![]() |
Gambar Perdu Pucuk Merah |
![]() |
Gambar Teki Udel |
BAB IV
SIMPULAN
A.
SIMPULAN
Simpulan dari Laporan Kuliah Lapangan ini
diantaranya adalah sebagai berikut:
1)
Tumbuhan khas
Garut yang berada di Taman Teknologi Pertanian (TTP) adalah tanaman Jeruk dan
kentang.
2)
Berbagai jenis
tanaman yang berada di Taman Teknologi Pertanian (TTP) berdasarkan habitus,
diantaranya :
a.
Liana : Konyal (Curcubita maxima), Labu Madu (Curcubita moschata), Labu Kuning (Plassiflora edulis), Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.), dan Kecipir (Dolichos tetragonolobus).
b.
Herba : Bayam
Liar (Amaranthus sp.), Jukut Ibun (Drymaria cordata), Gulma (Eragrostis amabilis), Babadotan (Agerantum tongzoides), Teki Rawa (Kyllinga monocephala)
c.
Perdu : Pucuk
Merah (Oleina syzygium), Bunga
Matahari (Helianthus annuus), Bunga
Dahlia (Dahlia hybrid), Cabe (Capsicum annum), Jeruk Siam (Citrus reticulata)
d.
Semak : Kriminil
(Alternanthera ficoidea), Alang-alang
Putih (Imperata cylindrical)
e.
Pohon : Mahoni (Swietenia mahagoni), Suren (Tonna sureni), Cemara Angin (Casuarina junghuhniana)
DAFTAR PUSTAKA
Steenis, Van. 2008. FLORA. Jakarta: PT PRADNYA PARAMITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar